About Me

header ads

Pengertian Storyboard, Contoh, dan Cara Membuatnya

 Apa itu Storyboard (papan cerita)? Bagaimana cara membuatnya dan apa saja manfaat yang dihadrikan olehnya?

Jika teman-teman adalah seorang komikus, pembuat animasi, atau pembuat video film, maka Anda wajib untuk memahami tujuan dari papan ceita ini.

Karena dengan papan cerita, pekerjaan teman-teman akan jauh lebih mudah dan terukur.

Tampa berlama-lama, mari kita mulai dari definisi atau pengertiannya.

Daftar Isi: 
1 Apa itu Storyboard?
2 Jenis-jenis Storyboard
3 Manfaat Storyboard
3.1 1. Membantu Proses Visualisasi
3.2 2. Membantu Perencanaan Pengambilan Gambar
3.3 3. Menghemat Waktu dan Biaya
3.4 4. Sebagai Panduan untuk Tim Produksi
3.5 5. Komunikasi yang Efektif
4 Cara Membuat Storyboard
4.1 Tentukan Tujuan
4.2 Brainstorming Ide-ide
4.3 Mulai Membuat Timeline Alur Cerita
4.4 Membuat sketsa
4.5 Membuat Catatan Tambahan
4.6 Mencari Feedback (Umpan Balik) atau Masukkan
4.7 Lakukan Revisi Jika Diperlukan
5 Daftar Software untuk Membuat Storyboard
6 Contoh Inspirasi Storyboard

Apa itu Storyboard?

Storyboard adalah sebuah alat visual yang digunakan dalam industri film, animasi, dan produksi media lainnya untuk merencanakan urutan adegan secara kronologis.

Umumnya, papan cerita terdiri dari serangkaian gambar atau sketsa yang disusun dengan urutan tertentu, yang menggambarkan bagaimana adegan akan terlihat dan berlangsung ketika memasuki proses final produksi.

Setiap gambar di dalam papan cerita biasanya disertai dengan deskripsi singkat dari adegan tersebut, termasuk detail-detail seperti kamera, gerakan karakter, dialog, dan elemen visual penting lainnya.

Papan ceita sangat penting karena membantu para pembuat film dan animator untuk merencanakan setiap adegan dengan lebih terperinci sebelum proses produksi dimulai.

Dengan melihat papan cerita, nantinya teman-teman akan dapat memperkirakan bagaimana cerita akan berkembang, menentukan framing kamera yang optimal, serta perencanaan pemakaian set dan properti.

Jenis-jenis Storyboard

Storyboard merupakan hal yang penting sebelum sebuah karya animasi, film, atau karya desain lainnya dibuat dan diproduksi kepada audiens.

Agar papan cerita yang teman-teman buat sesuai, yuk ketahui dulu macam jenisnya terlebih dahulu.

  • Storyboard Tradisional: Yang dibuat dengan pulpen atau pensil dan kertas.
  • Storyboard Digital: Yang dibuat menggunakan alat digital seperti komputer, tablet, dan pen tablet.
  • Animasi Storyboard: Proses pembuatan yang lebih modern, yaitu papan ceritanya bergerak.
  • Thumbnail Storyboard: Dibuat dengan box berukuran kecil.
  • Storyboard Tulisan: Proses pembuatan dalam format teks tanpa panel visual.
  • Storyboard Sketsa: Pembuatan sketsa yang kasar, hanya ilustrasi, atau figur yang sederhana.
  • Explainer Video Storyboard: Mirip dengan papan cerita animasi, hanya lebih panjang dan detail.
  • Framed Storyboard: Penggunaan border (garis) dalam proses pembuatannya.

Masing-masing mempunyai fungsi dan tujuan, silakan pilih mana yang sesuai dengan proyek pekerjaan Anda.

Manfaat Storyboard

Papan cerita memiliki berbagai manfaat dalam proses produksi film, animasi, dan media lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat dari storyboard:

1. Membantu Proses Visualisasi

Manfaat storyboard yang pertama adalah membantu teman-teman pada proses visualisasi.

Papan cerita membantu Anda sebagai pembuat film atau animator dalam memvisualisasikan bagaimana adegan akan terlihat dalam produksi final.

Dalam kata lain, akan memberikan Anda gambar bagaimana hasil adegan tersebut.

Selain itu, ia juga akan membantu tim produksi untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang alur cerita beserta konsep visualnya.

2. Membantu Perencanaan Pengambilan Gambar

Manfaat yang kedua adalah membantu Anda dalam perencanaan pengambilan gambar (pemotretan).

Dengan papan cerita, sutradara dan sinematografer dapat merencanakan framing kamera, komposisi, dan gerakan kamera untuk setiap kerangka adegan.

Sehingga pada akhirnya akan membantu Anda dalam menentukan sudut pandang yang tepat dan menciptakan visual experience (pengalaman visual) yang lebih kuat.

3. Menghemat Waktu dan Biaya

Dengan adanya storyboard, kita juga akan mendapatkan benefit dari sisi efisiensi waktu dan biaya.

Sehingga memungkinkan kita untuk dapat menghindari improvisasi yang tidak terlalu penting atau pengulangan pengambilan gambar yang tidak diperlukan.

Teman-teman mungkin sudah tahu, jika hemat biaya dan waktu akan membuat profit kita menjadi lebih tinggi, dan itu adalah salah satu keuntungan lainnya dari adanya papan cerita ini.

4. Sebagai Panduan untuk Tim Produksi

Seperti yang sudah disinggung di atas, storyboard juga memiliki fungsi sebagai panduan untuk anggota tim lainnya.

Siapa saja mereka?

Mereka adalah tim desainer, tim penata kostum, tim layout, dan para kru lainnya, agar mereka semua memahami tampilan dan nuansa yang ingin dicapai untuk setiap adegannya.

5. Komunikasi yang Efektif

Last but not least, manfaat terakhir dari storyboard adalah memungkinkan Anda dan para anggota tim untuk dapat berkomunikasi secara jelas.

Hal ini bukan tanpa sebab, karena komunikasi yang jelas dapat membantu teman-teman untuk memastikan bahwa visi misi kreatif bisa dipahami secara konsisten oleh semua orang yang terlibat.

Tentunya kita tidak ingin jika ada satu atau beberapa orang yang tidak memahami tujuan dari sebuah produksi, karena mungkin hasilnya akan sia-sia yang membuat biaya dan waktu menjadi tidak efisien.

Bukannya untung, malah buntung bukan? Setuju?


Cara Membuat Storyboard

Bagaimana cara membuat storyboard? Apakah sulit? Apakah memerlukan tools (alat) atau skill (kehalian) khusus?

Jangan khawatir, bagi teman-teman yang ingin membuat papan cerita, pembuatan papan cerita ternyata tidak memerlukan pengetahuan advance (mahir) terkait seni dan pembuatan video.

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk membantu teman-teman dalam mengubah ide-ide yang Anda miliki menjadi sebuah papan cerita yang berkualitas:

Tentukan Tujuan

Dalam proses pembuatan storyboard, menentukan tujuan menjadi kunci utama untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan teman-teman.

Pertama-tama, hal penting yang harus Anda lakukan adalah memahami visi proyek secara menyeluruh dan identifikasi pesan atau cerita yang ingin Anda sampaikan kepada audiens.

Dengan memahami target audiens dan style (gaya) serta genre proyek, kita dapat menyesuaikan isi papan cerita agar sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

Tujuan-tujuan teknis seperti merencanakan framing kamera, komposisi visual, atau gerakan kamera juga harus dipertimbangkan dengan cermat.

Selain itu, jangan lupa untuk mengevaluasi aspek-aspek lainnya seperti waktu, anggaran, dan keterampilan tim.

Dengan memperhatikan semua aspek ini, kita dapat menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik dalam pembuatan papan cerita, yang nantinya akan membantu Anda dalam menciptakan papan cerita yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan.

Brainstorming Ide-ide

Dalam proses pembuatan storyboard, brainstorming ide-ide menjadi langkah yang tak kalah penting untuk menciptakan konsep yang kuat.

Salah satu tips untuk melakukan brainstorming adalah dengan mengadakan sesi diskusi kreatif bersama tim produksi atau sejumlah pihak yang berkaitan dengan proyek Anda.

Dalam sesi ini, semua anggota tim diajak untuk berbagi ide dan inspirasi mereka secara bebas tanpa penilaian atau kritik.

Selain itu, teman-teman juga dapat mencari inspirasi dari sumber-sumber lainnya seperti film, buku, atau karya seni visual untuk menggali ide-ide yang benar-benar baru dan fresh (segar).

Kemudian, menggambar sketsa kasar atau membuat catatan juga bisa menjadi cara yang efektif untuk menyimpan semua ide yang muncul.

Selama proses brainstorming ini, penting untuk Anda tetap open-minded (terbuka) terhadap ide-ide baru dan berani bereksperimen dengan konsep-konsep yang tidak biasa.

Mulai Membuat Timeline Alur Cerita

Setelah menentukan tujuan dan brainstorming ide-ide, langkah selanjutnya dalam membuat papan cerita adalah dengan mulai membuat timeline cerita Anda.

Pertama-tama, pertimbangkanlah alur cerita yang teman-teman punya, lalu buat sketsa timeline yang sesuai sebagai panduan alur cerita tersebut.

Cobalah untuk mengidentifikasi start point (titik awal), transition (transisi), hingga akhir ceritanya.

Kemudian isilah semua celah yang terdapat pada timeline untuk memastikan alur cerita dibuat dengan baik dan sesuai harapan.

Membuat sketsa

Biasanya layout papan cerita dibuat dengan memiliki box (kotak). Gambarlah sketsa Anda di dalam box tersebut untuk memastikan tetap rapi dan pas.

Contoh layout untuk membuat sketsa:

contoh layout untuk membuat sketsa

Membuat Catatan Tambahan

Jangan lupa untuk menambahkan catatan tambahan pada papan cerita Anda Jelaskan secara singkat segala sesuatu yang terjadi di setiap frame dengan beberapa catatan pada bagian bawah box.

Sebab, catatan-catatan ini dapat teman-teman jadikan sebagai panduan di dalam proses produksi.

Ketika Anda membuat papan cerita, bersikaplah terbuka untuk menampung segala ide atau improvisasi baru yang muncul agar hasilnya maksimal dan semakin banyak alternatifnya.

Mencari Feedback (Umpan Balik) atau Masukkan

Mintalah teman atau rekan kerja Anda untuk menganalisis papan cerita yang teman-teman buat, pastikan mereka mau untuk memberikan saran yang jujur dan apa adanya.

Dengan begitu, Anda akan menemukan berbagai kemungkinan kesalahan untuk diperbaiki dan menemukan sejumlah aspek yang kurang maksimal untuk dapat tingkatkan lagi.

Feedback atau masukkan dari mereka mungkin akan membuat teman-teman merasa sedikit kecewa atau kesal, namun feedback mereka pasti akan sangat berguna bagi karya Anda.

Lakukan Revisi Jika Diperlukan

Jika memang ada feedback mengenai kesalahan atau aspek yang perlu ditingkatkan, maka lakukanlah revisi sebelum teman-teman masuk ke tahapan produksi.

Pastikan revisi yang teman-teman kerjakan optimal dan tepat agar hasil produksinya nanti benar-benar bagus dan sesuai harapan Anda.


Daftar Software untuk Membuat Storyboard

Berikut adalah beberapa rekomendasi software terbaik untuk teman-teman coba dalam membuat papan cerita, baik versi yang gratis maupun berbayar:

  • Canva (Gratis dengan opsi berbayar).
  • Adobe Illustrator (Berbayar).
  • Storyboard That (Berbayar dengan versi gratis).
  • FrameForge (Berbayar).
  • Toon Boom Storyboard Pro (Berbayar).

Contoh Inspirasi Storyboard

Berikut adalah sejumlah contoh storyboard yang kami kumpulkan yang bisa teman-teman jadikan sebagai bahan inspirasi maupun referensi:



Demikian artikel mengenai pengertian storyboard, contoh, jenis, dan cara membuatnya ini. Apabila ada pertanyaan atau ingin menambahkan, silakan tuliskan pesan Anda di kolom komentar 

sumber :  https://www.apridesain.id/blog/pengertian-storyboard/    

Referensi:

https://www.adobe.com/creativecloud/video/discover/storyboarding.html

https://www.studiobinder.com/blog/what-is-a-storyboard

https://www.movavi.com/learning-portal/how-to-make-storyboard.html#:~:text=and%2Dpaper%20storyboard.-,How%20to%20make%20a%20storyboard,-Making%20a%20storyboard

Posting Komentar

0 Komentar